Saturday, April 6, 2013

KISAH NABI HUD AS



Hud mengajak kaumnya ( kaum aad ) untuk menyembah Allah saja dan meninggalkan penyembahan berhala, karena itu adalah jalan untuk menghindarkan siksa pada hari kiamat.
“ dan kepada kaum aad kami utus kepada mereka Hud, ia berkata : Hai kaumku sembahlah Allah, tidaklah kamu mempunyai tuhan selain Dia, tidaklah kamu takut (kepada Allah)?” (Q.S. Al-A’raf : 65)
Kaum aad beranggapan bahwa berhala-berhala itu sekutu Allah dan bahwa mereka dapat memberi syafaat di sisi Allah, maka berkatalah Hud kepada mereka: kalian berdusta dalam anggapan ini, karena tidaklah patut disembah kecuali Allah sendiri.
“dan kepada kaum aad kami utus saudara mereka Hud,. Ia berkata : Hai kaumku sembahlah Allah, tidakkah kamu mempunyai tuhan selain Dia, kamu tidak lain adalah orang-orang yang berdusta.” (Q.S. Hud: 50)
Akan tetapi apakah pengaruh dakwah ini kepada kaum aad ?
Mereka menghina dan meremehkan Hud dan menganggapnya sinting, dungu dan berdusta, akan tetapi Hud menyangkal sifat-sifat ini pada sirinya seraya menjelaskan kepada mereka, bahwa ia adalah utusan dari Tuhan sekalian alam dan tidak menghendaki bagi mereka kecuali nasehat.

Mengingatkan Kenikmatan-Kenikmatan Allah

Hud meneruskan seruannya dengan berusaha memuaskan kaumnya dengan kembali ke jalan yang benar dan mengingatkan mereka akan kenikmatan-kenikmatan atas mereka.
Maka berkatalah Hud : “ Apakah kamu merasa heran kepada seorang yang menyampaikan petunjuk dari Tuhanmu untuk memberi peringatan kepadamu akan akibat buruk, dengan sebab kesesatan yang kamu jalani?
Tidakkah kalian ingat Allah telah menjadikan kamu mewarisi bumi sesudah lenyapnya kaum Nuh yang binasakan Allah lantaran dosa-dosa mereka,dan menambahi kamu dengan kekuatan di badan dan kekuasaan?.
Kenikmatan itu menghendaki kamu beriman kepada Alah dan bersyukur kepada-Nya, bukan untuk mengingkari Nya, maka nasihatku bagi kalian adalah agar kalian mengingat keutamaan Allah atas kamu. Mudah-mudahan kamu beruntung dengan kebahagian di dunia dan di akhirat. “
Akan tetapi kaum Hud tidak menunjukkan rasa syukur atas kenikmatan-kenikmatan Allah pada mereka, bahkan mereka tenggelam dalam sahwat-sahwat dan kesombongan di bumi.
Maka berkatalah Hud kepada mereka: “ mengapa kamu mendirikan bangunan-bangunan yang tinggiuntuk membnggakan diri, dan membangun istana-istana yang megah untuk menunjukkan orang-orang yang mengharapkan kekekalan di bumi, dan berbuat aniaya seperti penguasa-penguasa yang lalim dan tidak menyayangi ketika kamu marah, dan kamu melakukan hal itu dengan kekejaman orang-orang yang sombong?
Maka takutlah kamu kepada Allah dalam perkara yang diperintahkan Allah kepadamu dan takutlah kamu kepadaku untuk memenuhi petunjuk yang kuserukan kepadamu.
Hai kaumku takutlah kalian kepada Allah yang memberikan kebaikan-kebaikan yang mulia berupa putra-putri  dan binatang ternak, kebun-kebun dan mata air, maka janganlah kamu membalas kenikmatan-kenikmatan Allah dengan kekafiran dan kecongkakan serta kekuatan, sehingga siksaan Nya akan menimpa dan membinasakan kalian.” (Q.S  As-Syura: 128-135)

Seruan Bertobat

Hujanpun tertahan dari kaum Hud selama tiga tahun, setelah ia mengajak mereka untuk mengikuti petunjuk dan sesudah mereka menjauhinya, dan itu merupakan peringatan bahwa siksa Allah bakal menimpa atas mereka.
Dalam masa-masa ini Hud selalu menasehati kaumnya dan berkata kepada mereka:” Berdo’alah kepada penciptamu agar mengampuni dosa-dosa kalian yang lampau, kemudian kembalilah bertobat kepada Nya. Sesungguhnya jika kamu lakukan itu, maka Allah akan menurunkan hujan bagimu terus menerus, sehingga harta bendamu menjadi banyak, sebagaimana ia menambahi kamu kekuatan disamping kekuatanmu sendiri, dan janganlah kamu berpaling dari ajakanku dengan tetap berada dalam kekafirandan kejahatan.”
“ hai kaumku , mintalah ampun kepada Tuhanmu, kemudian bertobatlah kepada Nya, maka Ia akan menurunkan hujan yang deras dari langit dan menambahi kamu kekuatan di samping kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat kejahatan. (Q.S> Hud :52)

Keselamatan Kaum Mukminin Dan Kebinasaan Orang-Orang Kafir

Setelah tertahannya hujan selama tiga tahun, datang perintah Allah untuk menurunkansiksaan atas kaum Hud seelah mereka mengingkari risalah nabi mereka dan terus menerus dalam kekafiran dan kesombongan. Kemudian Allah menyelamatkan Hud dan orang-orang yang berimandari siksaan itu dan membinasakan kaum yang berbuat kejahatan
Adapun keselamatan Hud dan pengikutnya yang beriman, dalam Al-Qur’an tidak di jelaskan. Sebagian ahli sejarah ber[endapat, bahwa keselamatan Hud adalah dengan menjauhi kaumnya setelah dakwahnya tidak diterima oleh kaumnya. Kemudian ia pergi bersama orang –orang yang beriman ke mekah dan tinggal disana sampai ia wafat dan di makamkan disitu.
Adapun bencana yang diturunkan kepada kaum aad, berupa angin kencang yang terus menerus selama tujuh malam delapan hari, sehingga binasalah mereka dan bertebaranlah mayat-mayat mereka di bumi seperti batang kurmayang tercabut dari akarnya dan binasalah mereka semua, tidak ada satupun yang hidup diantara mereka kecuali rumah-rumah mereka.
Allah Swt. berfirman:
“Adapun kaum Aad mereka itu dibinasakan oleh angin lmbubu yang sangat dingin dan  kencang. Dikirim kepada mereka selama tujuh malam delapan hariberturut-turut, lalukamu lihat kaum itu bergelimpangan seolah-olah mereka itu batang kurma yang tumbang dan kosong dalamnya. Apakah engkau melihat ada yang masih hidup di antara mereka.” ( Al-Haqqah 6-7)

No comments:

Post a Comment