Kisah
penciptaan adam dimulai dengan dialog antara Allah dengan para malaikat.
Allah
Swt. memberitahu para malaikat bahwa ia akan mengangkat kholifah (wakil) di
bumi, yaitu adam dan anak cucunya dan akan menetapkan mereka di bumi dan menjadikan
mereka berkuasa disitu.
Akan
tetapi malaikat merasa heran akan berita ini, karena yang akan menjadi khalifah
Allah di bumi-Nya tidak akan mampu mendirikan kerajaan yang menyamai kerajaan
langit dalam hal rahmat dan kesuciannya.
Maka berkatalah malaikat kepada tuhan mereka :
apakah akan engkau jadikan manusia yang berbuat
kerusakan di bumi dengan maksiat dan pertumpahan darah , sedangkan kami
menyucikan engkau dari segala yang tidak layak dengan ke agungan Mu dan
memuliakan Mu sebagai tanda syukur kepada Mu?
Para
malaikat mengatakan hal itu kepada tuhan mereka, karena merasa melihat diri
mereka lebih baik dari pada mahluk yang akan dijadikan khalifah di bumi. Tetapi
Allah menjawab dengan rahasia yang disembunyikan dari mereka dan hikmah ;yang
khusus ada pada-Nya dalam penciptaan adam yaitu Dia mengetahui apa yang mereka
tidak ketahui. Allah Swt , berfirman :
“
ketika tuhanmu berkata kepada para malaikat, sesungguhnya aku di muka bumi akan
menjadikan seorang khlifah (wakil). Para malaikat berkata : Apakah engkau akan
menjadikan di bumi manusia yang berbuat kerusakan di dalamnya dan menumpahkan
darah, sedangkan kami bertasbih dengan memuji dan menyucikan-Mu. Allah menjawab
: sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” ( Al-baqarah 30 )
Kedudukan Adam
Sesudah
menciptakan Adam , Allah mengajarinya nama benda-benda dan keadaan-keadaan
serta keistimewaan-keistimewaan agar ia menjadi mantap di buni dan mengambil
manfaat sebaik-baiknya.
Kemudian
Allah bermaksud menunjukkan kepada malaikat, bahwa mahluk yang baru ini lebih
banyak ilmu dan lebih luas pengetahuannya. Maka Allah minta kepada mereka agar
memberitahukan kepadaNya tentang nama benda-benda tertentu dan
khasiat-khasiatnya, kalau menurut dugaan mereka benar, maka mereka lebih berhak
atas kedudukan khalifah dimuka bumi. Akan tetapi para malaikat tidak sanggup
menjawab dan berkata kepada Allah dengan mengemukakan alasan :
Sasungguhnya
kami menyucikan Mu, wahai tuhan kami, dengan penyucian yang layak dengan-Mu dan
kami tidak menyanggah kehendak-Mu, karena kami tidak mempunyai ilmu, kecuali
yang telah engkau berikankepada kami,sedang engkaulah yang mengetahui segala
sesuatu dan maha bijaksana dalam segala yang engkaulakukan.
Allah
Swt. memanggil Adam untuk mengajari para malaikat dan berkata kepadanya : “ Hai
Adam , beritahukan kepada para malaikat apa yang telah kutanyakan kepada
mereka.”
Maka
adam tidak menjawab dan menunjukkan kelebihannya atas mereka. Disini Allah
berseru kepada kepada para malaikat : “tidaklah telah kukatakan kepada kalian bahwa
aku mengetahui segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi yang tidak
diketahui selain aku mengethui perkataan yang kalian ucapkan dan kalian
sembunyikan dalam diri kalian. (Al-Baqarah 32-33)
Penghormatan kepada Adam
Allah
membentuk Adam dari tanah liat yang hitam dalam bentuk manusia, sehingga ia
menjadi kering dan berbunyi bila di ketuk. Kemudian Allah meniupkan ruh ke
dalamnya, maka ia berubah menjadi manusia yang terdiri dai daging,darah, dan
urat syaraf yang bergerak dengan kehendak-Nya serta dapat berfikir.
Kemmudian
Allah menyuruh para malaikat bersujud menghormati Adam, tapi bukan sujud ibadah
karena Allah tidak menyuruh seseorang untuk menyembah kepada selain Allah.
Allah
Swt. berfirman :
“tatkala
tuhanmu berkata kepada para malaikat : sesungguhnya aku jadikan manusia dari
tanah kering berupa tanah liat yang sudah di bentuk. Maka apabila aku sudah
menyempurnakannya dan meniupkan ruh-Ku
didalamnya, maka rebahlah kamu bersujud kepadanya.”
Dalam
ayat i ni terdapat tiga kehormatan yang dikhususkan Allah kepada Adam
1.
penciptaannya dengan tangan-Nya
2.
Peniupan ruNya di dalamnya
3.
perintah-Nya kepada para malaikat untuk bersujud kepada Adam
Sujudnya
para malaikat dan penolakan iblis
Para
malaikat semuanya bersujud kepada Adam untuk mematuhi perintah Allah, kecuali
iblis yang menolak untuk bersujud lantaran sombong dan membangkang.
Allah
ta’ala telah bertanya kepadanya, sedang dia lebih tahu tentang sebab yang
menghalangi iblis untuk bersujud kepada Adam sesudah Ia menyuruhnya untuk melakukan
hal itu.
Maka
iblis berdalih bahwa ia tidak lebih baik daripada Adam dalam hal kejadiannya,
karena ia diciptakan dari tanah liat, sedang api dalam pendapatnya lebih baik
dari tanah liat dan menunjukkan kesombongan yang sangat.
Oleh
karena itu Allah mengusirnya dari surga dan mengutuknya dengankutukan yang
kekal hingga hari kiamat karena kesombongannya
Adam Dan Iblis
Balasan
terhadap iblis atas pembangkangan dan kesombongannya untuk bersujud kepada Adam
adalah pengusiran dari surga dalam keadaan hina dina.
Iblis
memohon dari tuhannya agar membiarkan hidup hingga hari kiamat. Maka Allah
mengabulkan permohonannya lantaran suatu hikmah yang dikehendaki Allah Swt
Iblis
mengemukakan permohonannya seraya berkata : “ dengan sebab keputusan-Mu yang
menetapkan kebinasaan atasku, maka aku bersumpah untuk berdaya upaya sekuat tenagaku guna menyesatkan anak-anak
adam dan menjauhkan mereka dari jalan-Mu yang lurus dengan menggunakan segala
cara yang mungkin untuk mencapi tujuan itu.dan aku akan mendatangi mereka dari
segala penjuru yang bisa ku lakukan sambil menunggu kelengahan dan kelemahan
mereka, hingga aku bisa menyesatkandan merusak mereka serta menjadikan sebagian
besar dari mereka tidak bersyukur kepada-Mu.” Akan tetapi Allah membentaknya
seray berkata : “ keluarlah dari syurga dalam keadaan tercela dan terusir dari
rahmat-Ku, dan aku bersumpah akan memenuhi neraka dengan mu dan siapa yang
mengikutimu dari anak-anak Adam semuanya. (Al-A’raf; 13-18)
Penciptaan hawa
Allah
menyuruh Adam unutk tinggal di syurga bersama istrinya. Para ulama berbeda
pendapat mengenai waktu, kapan istrinya diciptakan. Ada yang mengatakan:
sesungguhnya Allah ta’ala mengeluarkan iblis dari surga dan menempatkan Adam
disitu sendirian, tidak mempunyai teman untuk bersenang-senang bersamanya. Maka
Allah membuatnya tidur, kemudian mengambil salah satu rusuknya dari sebelah
kiri dan menggantinya dengan daging dan menciptakan hawa darinya.
ketika
Ia terbangun didapatinyadidekat kepalanyaseorang perempuan sedang duduk.
Adam
bertanya kepadanya: “siapakah engkau?”
Hawa
menjawab:”seorang perempuan”
Adam
bertanya: “ mengapa engkau diciptakan? “
Hawa
manjawab:” supaya engkau bersenang-senang denganku”
Penyesatan Iblis
Terhadap Adam
Ketika
Maka
keduanya boleh makan buah-buahan yang diskuainya, Allah tidak melarang
keduanya, kecuali memakan buah dari pohon. Allah menyuruh keduanya agar tidak
mendekati pohon itudan tidak memekan buahnya. Kalau hal itu di langgar berarti
mereka akan menjadi orang-orang yang menganiaya diri mereka dengan menentang
perintah Allah dan akan mendapat hukuman lantaran hal itu.
Iblis
gembira dalam hatinya, karena ia mendapat jalan dalam larangan itu untuk
menjumpai adam dan istrinya.maka iapun berbicara dengan mereka dan membujuk
mereka untuk memakan buah pohon itu, sehingga berakibat penyingkapan
aurat-aurat mereka yang tadinya tertutup.
Iblis
telah berusaha sekuat tenaga untuk menipu mereka. Maka ia menimbulkan dugaan
pada ddiri mereka bahwa Allah melarang mereka untuk makan dari pohon, supaya
mereka tidak menjadi malaikat dan tidak kekal di dalam surga yang berisi
kenikmatan. Dan iblis bersumpah bahwa ia termasuk orang-orang yang memberi
nasehat kepada mereka berdua. ( Q.S. Al-A’raf: 19-21 )
Dosa Adam
Adam
dan Hawa lupa bahwa iblis adalah musuh mereka, maka terjerumuslah keduanya
dalam jebkan fitnah dan memakan buah dari pohon itu. Ketika keduanya memakan
buah dari pohon tersebut, tersingkaplah auratnya. Sebelumnya masing-masing
belum pernah melihat auratnya maupun aurat temannya.
Lantaran
sangat malunya, keduanya mengumpulkan beberapa lembar daun pohon itu untuk
menutupi aurat mereka.maka ditegurlah mereka oleh Tuhannya lantarandosa mereka
itu:” tidakkah Aku telah melarang kalian memakan buah dari pohon itu dan
memberitahu kepada kalian bahwa seta adalah musuh yang nyata bagi kalian
berdua?”
Adam
dan Hawa merasakan besarnya dosa yang mereka perbuat dengan melanggar larangan
dari Allah.
Maka
merekapun menyesal dengan penyesalan yang sangat dan berdo’a kepada tuhan
mereka seraya berkata : “ Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menganiaya
diri kami dengan mendurhakai-Mu dan menyalahi perintah-Mu, maka ampunilah kami
dan kasihinilah kami, sebab jika engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami
dengan keutamaan-Mu, niscaya kami menjadi orang-orang yang merugi.”
Pemanfaatan Adam
Dan Pengusirannya Dari Surga
Allah
menerima taubat adam:
“maka
Adam merima dari tuhannya beberpa kata, lalu Allah merenima taubatnya,
sesungguhnya Dia maha penerima taubat dan maha penyayang.” (Q.S. Al-Baqarah:37)
Akan
tetapi Allah menurunkan Adam dan Hawa dari surga ke bumi dan memberitahu
mereka, akan terjadi permusuhan diantara anak cucu merka. Mereka akan berdiam
di bumi memakmurkannya dan bersenang-senang di dalamnya untuk jangka waktu
tertentu, hingga datangnya ajal mereka. Dan Allah Swt. akan memberi petunjuk
kepada jalan yang benar, maka siapa yang mengikuti petunjuk Allah, ia pun tidak
akan terjerumus ke dalam dosa di dunia dan tidak akan sengsara di dalamnya.
“
Allah berfirman kepada keduanya : turunlah kamu dari sini. Kamu akan saling
bermusuhan satu sama lain. Kamu boleh tinggal di bumi dengan bersenang-senang hingga tiba ajalmu.” ( Q.S.
Al-A’raf:24)
Allah
berfirman:
“
Di bumi itulah kamu hidup dan disitulah kamu mati, dan dari situ kamu akan di
keluarkan.” (Q.S. Al-A’Raf:25)
“
Turunlah kalian berdua dari surga bersama-sama dan kamu akan saling bermusuhan
satu sama lain, maka siapa mendapat dan mengikuti petunjuk-Ku tidaklah ia
tersesat dan tidaklah ia sengsara.”(Q.S. Thaha: 123)
Surga Tempat
Tinggal Adam
Para
ulama berbeda pendapat mengenai surga yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dimana
Allah menempatkan Adam dan dari mana Adam di suruh turun, apkah ia berada di
langit atau dibumi.
Pendapat
yang unggul adalah bahwa surga ini berada di bumi. Karena Allah menciptakan
Adam di di bumi sebagaimana dalam firmannya:’sesungguhnya Aku jadikan khalifah
di buni”, dan Allah tidak menyebut bahwa Ia memindahkannya ke langit.
Kemudian,
Allah menggambarkan surga yang dijanjikan di langit sebagai surga khuldi. Dan
andaikata surga itu yang menjadi kediaman Adam, tidaklah Iblis berani berkata
kepada Adam:
“Maukah
aku tunjukkan kepadamu pohon khuldi dan kekuasaan yang tak pernah pudar?”
Surga
Khuldi adalah tempat kenikmatan bikan tempat paksaan, sedang Allah tetap
memaksa Adam dan Hawa agar tidak makan dari pohon itu.
Jadi
surga khuldi yang berada di langit adalah tempat kekekalan bagi siapa yang
masuk ke situ. Sedangkan Adam dan Hawa dikeluarkan dari surga dimana mereka
berada. Maka pastilah surga itu bukan yang dijanjikan di dalam Al-Qu’an bagi
kaum mukminin yang shaleh pada hari kiamat.
Dan
alasan lainnya adalah bahwa iblis ketika menolak untuk sujud, ia pun dikutuk
dan dikeluarkan dari surga, maka seandainya ini adalah surga khuldi, tentulah
iblis akan mendapat kemarahan Allah tidak bisa mencapai surga khuldi yang menggoda Adam dan Hawa di situ.
Jelas
sudah dari yang telah disebutkan, bahwa surga yang telah diperuntukan Allah bagi
Adam bukanlah surga khuldi yang berada di langit, dan bukan tidak mungkin bahwa
surga yang telah diperuntukkan Allah bagi Adam letaknya tinggi diatas
tempat-tempat di bumi dan mempunyai pohon-pohon, buah-buahan dan
naungan-naungan serta kenikmatan, seperti yang digambarkan Allah dengan
firman-Nya:
“sesungguhnya
engkau tidak akan lapar disitu dan tidak akan telanjang dan engkau tidak akan
haus di situ dan tidak akan tertimpa panas matahari.”(Q,S thaha: 118)
Di
dalam surga ini engkau tidak akan lapar dan itdak akan telanjang tanpa pakaian
dan tidak merasa haus maupun tertimpa panas. Akn tetapi ketika Adam dan Hawa
memakan buah tersebut, keduanya turun ke bumi yang penuh kesengsaraan,
kepayahan, cobaan, dan ujian. Adapun siapa yang berdalil bahwa Adam dan Hawa
tadinyaberada di surga khuldi yang terdapat di langit dan Allah menyuruh keduanya
turun ke bumi dengan firman Nya:
“Kami
katakan : turunlah kamu dari situ semuanya.”
Maka
hal itu telah dijawab, turun disitu perpindahan dair satu tempat ke tempat lain
sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala :
“
turunlah (pindahlah kamu ke mesir, karena kamu akan mendapat apa yang kamu
minta.” ( ayat )
Dan
sebagaimana Allah Swt. berfirman trntang Nabi Nuh ketika menyuruh meninggalkan
kapal. Dikatakan (oleh Allah) : “ Hai Nuh, turunlah (pindahlah) dengan
keselamatan dari kami.” (Ayat)
Kisah Qabil Dan
Habil
Qabil
dan Habil adalah dua orang anak Adam as.
Al-Qur’an
memuaat kisahnya yang dapat diambil nasihat dan hikmahnya oleh kaum mukminin.
Qabil adalah seorang yang jahat, sedang saudaranya Habil adalah seorang yang
saleh dan bertakwa.
Diaman
keduanya timbul perselisihan yang berlangsung lama dan mencapai puncaknya
dengan terbunuhnya Habil Oleh Qabil.
Mengenai
sebab terjadinya perselisihan antara keduanya ada dua pendapat.
Yang
pertama, bahwa Habil adalah pemilik kambing, sedang Qabil adalah
pemiliktanaman.masing-masing mengadakan kurban.
Maka
Habil memilih memilih kambing terbaik yang dimilikinya dan menjadikannya
sebagai kurban, sedang qabil memanen gandum yang paling jelek dalam tanamannya,
dan menjadikannya sebagai kurban. Kemudian masing-masing mempersembahkan
kurbannya kepada Allah, lalu turunlah api dari langit memakan kurban Habil dan
membiarkan kurban Qabil.
Maka
tahulah Qabil bahwa Allah menerima kurban Habil dan tidak menerima
kurbannya,sehinga iapun iri hati dan membunuhnya.
Yang
kedua, menurut riwayat Adam as. Setiap mendapat anak selalu lahir laki-laki dan
perempuan. Kemudianpun mengawinkan putrinya yang lahir dari satu waktu dengan
putranya yanglahir pada waktu yang lain.
Maka
yang pertama lahir adalah Qabil bersama dengan dua orang putri kembardan
sesudahnya Habil bersama dua orang putri kembah. Ternyata putri yang lahir
bersama Qabil adalah yang paling cantik. Maka Adam ingin mengawinkannya dengan
Habildan Qabil menolaknya seraya berkata: Aku lebih berhak atasnya dania lebih
berhak atas saudaranya dan ini bukan bersal dari Allah Ta’ala, melainkan ia
adalah pendapatmu.” Maka berkatalah Adam as. Kepada keduanya:” Persembahkanlah
kurban, dan siapa diantara kamu diterima kurbannya maka ku kawinkan kamu
dengannya.”
Ternyata
Allah menerima kurban Habil dengan menurunkan api yang memakan
kurbannyasehingga Qabil membunuh saudaranya itu lantaran dengki kepadanya.
Perasaan
dengki adalah dosa pertama yang menyebabkan pendurhakaan kepada Allah Ta’ala
dilangit,dan dosa pertama dimana manusia durhaka kepada Allah di bumi. Adapun
di langit, rasa dengki itu dilakukan iblis kapada Adam, sedangkan di bumi di
lampiaskan oleh Qabil terhadap Habil.
Pelajaran Dari
Burung Gagak
Setelah
Qabil membunuh saudaranya, ia pun membiarkannya tidak tahu apa yang harus
dilakukannya. Maka Allah mengutus dua ekor burung gagak yang saling berkelahi
sehingga yang satu membunuhn yang lainnya.
Kemudian
burung yang hidup menggali tanah dengan paruhnya dan kedua kakinya, lalu
memasukkan tubuh temannya itu kedalam lubang. Ketika Qabil melihat burung gagak
itu mengubur temannya, timbullah rasa iba di hatinya dan ia tidak mau kalah
dengan burung gagak itu dalam hal kasih sayang, maka ia pun mengubur saudaranydi
dalam tanah, sedang ia menyesal atas perbuatannya seraya berkata dalam dirinya:
“Apakah aku harus kalah dengan burung gagak ini?” ( Q.S. Al-Maidah: 31 )
No comments:
Post a Comment