Perhatian islam terhadap rasa
estetika sangat mendalam , karena manusia adalah mahluk yang cenderung menyukai
keindahan. Namun islam tidak ingin manusia terjerumus kedalam jurang kenistaan
hanya lantaran kecenderungan dirinya, yang seringkali unsur hawa nafsu
manusia dapat mendominasi dirinya untuk
melampiaskan dan menyalurkan kecenderungannya. Justru islam mengarahkan
kecenderungan manusia, dengan syiar ”keindahan harus bermuara dari yang maha
indah”
Rasulullah bersabda :”
sesungguhnya Alah itu indah dan menyukai keindaham”( hr. muslim , ibnu majah ,
imam ahmad)
Perhatikan bukti keindahan Allah
swt. Pada mahluk ciptaan Nya.
Tentang manusia “ …..Dia
membentuk rupamu dan memperbagus rupamu….” ( Q.s At-thagaabun 3 )
Tentang hewan :” dan (Dia telah
menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, untuk kamu tunggangi dan ( menjadi)
perhiasan. Allah menciptakan apa yang kamu tidak ketahui. ( Q.S. An Nahl 8 )
Tentang bintang-bintang : “ dan
sungguh kami telah menciptakan gugusan bintang
di langit dan menjadikannya terasa indah bagi orang yang memandang nya (
Q.S. Al Hijr 12 )
Jelasnya , ketika memberikan
perhatian besar pada rasa estetika bagi kehidupan manusia, agar bermuara dari
sumber keindahan yaitu Allah swt. Sebagai pencipta segala yang indah, maka
wajah dan wijhah (orientasi) muslim tegak berdiri diatas minhaj Robbani. Karena
allah tidak menerima bentukamalan apapun
yang tidak bercirikan (baik dan indah),
seperti penegasan Rasulallah saw. Dalam sabdanya :”sungguh Allah itu baik,tidak
menerima selain yang baik-baik.(H.R. muslim)
No comments:
Post a Comment